Selasa, 27 April 2010 4 komentar

Sekilas Tentang Syeikh Ahmad Yasin....

Siapa sih Syeikh Ahmad Yasin itu??
mungkin bagi orang yang kurang paham..akan terlontar pertayaan seperti itu,...disini saya akan coba mengisahkan sekilas tentang Syeikh Ahmad yasin, yang saya kumpulkan dari beberapa sumber....

Bismillahirohmanirohim.....


Syaikh Yasin adalah simbul perlawanan dan sekaligus guru para mujahid. Meskipun seluruh sekujur lumpuh dan seluruh hidupnya dibelenggu oleh terali besi namun dia adalah seorang yang penggerak yang membangunkan dunia dan mukmin yang merdeka. Seorang kolomnis asal, Mesir Dr. Kamal al Mishri dalam sebuah artikelnya menyebut Syaikh Yasin sebagai “Al ‘Aqid Alladzi Aqama al ‘Alam” (Orang Lumpuh yang Membangunkan Dunia). Kata Kamal al Mishri, “Ketika Anda melihat (realita fisiknya) kemudian Anda mendengar capaian-capaian yang dihasilkan, Anda akan memahami betul firman Allah swt di dalam hadist qudsi, ‘Maka jika Aku mencintainya, Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku adalah penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, Aku adalah tangannnya yang dia gunakan untuk memukul, dan Aku adalah kakinya yang dia gunakan untuk berjalan.’” (HR. Bukhari).


Dia hanyalah seorang lelaki lumpuh yang membangun ide perlawanan hingga menjadi sosok yang tidak disebut kecuali dengannya. Sampai hari ini, setiap orang baik lawan maupun kawan tetap menaruh hormat kepadanya. Namanya senantiasa disebut di seluruh dunia. Di adalah Amir Mujahidin Palestina dan guru perlawanan yang gugur oleh tangan-tangan biadab Zionis Israel.


Syaikh Ahmad Yasin adalah sosok manusia intimewa dan unik pada zamannya, tokoh besar dan bintang bagi orang-orang sejenisnya, menjadi cahaya bagi rekan-rekannya, sosok menakjubkan bagi mereka yang hidup di masanya, perhiasan bagi tokoh setarafnya, pahlawan di era kekalahan, pemberani di tengah iklim ketakutan, pemimpin di samudera kelemahan, raksasa di tengah kehinaan, kemuliaan di medan kerendahan. Sosok yang menjadi harapan di tengah segala kebuntuan, sosok ketegaran dalam menghadapi kekalahan dan keruntuhan. Dia adalah pribadi yang memiliki hikmah di tengah kerancuan, ketergelinciran akal, kebutaan mata hati dan keimanan di tengah-tengah suasana keterkoyakan dan hilangnya identitas. Dia adalah sosok yang meneguhkan keyakinan pada pertolongan Allah dan janji-Nya terhadap kaum mukmin di tengah kegelapan, kesesatan, kebencian para musuh, dan kecemasan jiwa.


Seperti diungkapkan Prof. Dr. Taufiq Yusuf al Wa’i, dalam karyanya ”
Qaadat al-Jihaad al-Filistiini fii al-Ashr al-Hadiits: Kifaah, Tadhiyyah, Butuulaat, Syahaadaat”, semua gambaran di atas terdapat pada sosok lumpuh yang tak mampu berdiri ini; sosok yang kedua tangannya pun lumpuh tidak mampu membawa sesuatu; sosok yang kurus dan lemah; tubuh yang terserang oleh berbagai penyakit; penglihatan yang telah kabur kecuali hanya seberkas sinar dari satu mata; serta penderitaan dan sakit yang tak kunjung reda. Bukankah ini sesuatu yang menakjubkan? Bukankah ia merupakan tanda kebesaran Tuhan dan wujud anugerah-Nya? Sosok tersebut hidup untuk misi dan untuk umatnya. Ia menghabiskan usianya dalam dakwah. Ia adalah jihad yang terus berjalan, teladan yang terus bergerak, panutan yang memancarkan cahaya dan keimanan, serta pemahaman dan pengetahuan di tengah jarangnya orang yang tulus, di tengah sedikitnya keikhlasan, serta di tengah lenyapnya suara kebenaran dan ketegasan. Syaikh Yasin datang sebagai pemimpin bagi para mujahid, tokoh bagi para dai, guru yang bijak dan teladan yang agung bagi para pendidik. Tubuhnya yang kurus, kelumpuhannya, dan penyakit yang kronis membuatnya tidak mampu berjuang dengan senjata. Karena itu, beliau berjuang dengan senjata hikmah, dengan pedang pembinaan dan penataan, dengan meriam keimanan, serta dengan bom kesabaran, keteguhan, dan ketegaran.




Riwayat Hidup Syeikh Ahmad Yasin


Beliau adalah Ahmad Ismail Yasin, dilahirkan pada tahun 1938 di desa el Jaura pinggiran el Mijdal, selatan Jalur Gaza. Mengungsi bersama keluarganya ke Jalur Gaza setelah perang Palestina (nakbah) tahun 1948.

Mengalami kelumpuhan total sejak muda akibat kecelakaan dalam sebuah aktifitas oleh raga.

Bekerja sebagai guru Bahasa Arab dan Tarbiyah Islamiyah, kemudian bertugas sebagai khatib dan guru di masjid-masjid Gaza. Dalam masa penjajahan, dia menjadi khatib paling populer di kalangan masyarakat Jalur Gaza karena kekuatan argumennya dan keberaniannya dalam al haq (kebenaran).

Menjadi ketua perhimpunan Islam di Jalur Gaza

Pada tahun 1983, Syaikh Ahmad Yasin ditangkap rezim Imperialis Israel atas tuduhan memiliki senjata, membentuk pasukan militer dan menyerukan pelenyapan eksistensi negara Yahudi. Karenanya, beliau dihadapkan ke mahkamah militer Israel dan divonis 13 tahun penjara.

Pada tahun 1985, beliau dibebaskan dalam rangka pertukaran tahanan antara pihak rezim Imperialis Israel dengan PFLL (Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina) - Pimpinan Umum, setelah mendekam 11 bulan dalam penjara rezim Imperialis Israel

Bersama para kativis perlawanan islam (islamiyun) Palestina, beliau mendirikan organisasi perlawanan, Gerakan Perlawanan Islam "Hamas" - Palestina, di Jalur Gaza pada tahun 1987.

Pada akhir bulan Agustus 1988, militer Imperialis Israel menyerbu rumah kediaman beliau di Gaza. Mereka melakukan pengeledahan dan mengancam membuangnya di atas kursi roda yang beliau duduki sehari-hari ke Libanon.

Pada malam hari tanggal 17 Mei 1989, rezim Imperialis Israel kembali menangkap Syaikh Ahmad Yasin berserta ratusan aktivis Gerakan Hamas, dalam rangka upaya menghentikan perlawanan bersenjata yang terjadi ketika itu dengan mengambil bentuk serangan dengan menggunakan as silah al abyadh (senjata putih), yakni selain senjata api terhadap serdadu-serdadu Israel, warga Yahudi serta penculikan terhadap agen-agen Israel.

Pada tanggal 16 Oktober 1991, mahkamah militer Imperialis Israel mengeluarkan keputusan dengan memvonis Syaikh Ahmad Yasin berupa penjara seumur hidup ditambah 15 tahun, setelah disodorkan daftar tuduhan sebanyak sembilan item. Di antaranya seruan (provokasi) penculikan dan pembunuhan terhadap serdadu-serdadu Imperialis Israel, pendirian Gerakan Hamas beserta sayap militer dan dinas keamanannya.

Di samping menderita kelumpuhan total, Syaikh Ahmad Yasin juga menderita beberapa penyakit lain. Di antaranya, kebutaan di mata kirinya dan lemah pandangan di mata kanannya akibat penyiksaan yang beliau alami saat menjalani penyidikan, menderita radang telinga cukup kronis, alergi paru-paru, beberapa penyakit dan peradangan dalam dan usus. Kondisi penahanan yang buruk yang dialami Syaikh Ahmad Yasin menyebabkan merosotnya kondisi kesehatannya, sehinggga harus dipindahkan ke rumah sakit beberapa kali. Kondisi kesehatan Syaikh Ahmad Yasin terus menurun akibat penahanan dan tidak adanya pelayanan kesehatan yang memadai.

Pada tanggal 13 Desember 1992, sekelompok sukarelawan berani mati (fida'i) dari Brigade Izzuddin al Qassam menculik seorang serdadu militer Imperialis Israel. Brigade Izzuddin al Qassam menuntut pelepasan serdadu Israel tersebut dengan kompensasi pembebasan Syaikh Ahmad Yasin dan beberapa tawanan di penjara rezim Imperialis Israel, di antara mereka ada sedang menderita sakit, orang lanjut usia serta beberapa tawanan Arab yang ditangkap militer Imperialis Israel di Lebanon. Namun pihak Imperialis Israel menolak tuntutan tersebut, bahkan balik melancarkan serangan ke lokasi penahanan serdadu Israel tersebut, sehingga menyebabkan kematiannya serta kematian komandan kesatuan penyerangan pasukan Imperialis Israel dalam penyerangan tersebut, sebelum syahidnya para pahlawan sukarelawan berani mati di dalam rumah yang berlokasi di desa Beir Nebala, dekat Jerusalem.

Rabu pagi, tanggal 1 Oktober 1997, Syaikh Ahmad Yasin dibebaskan berkat perjanjian yang berlangsung antara Jordania dan rezim Imperialis Israel, dengan kompensasi penyerahan dua agen (antek) Zionis yang tertangkap di Jordan setelah mereka gagal dalam upaya pembunuhan terhadap al-Akh Khalid Misy'al, Kepala Biro Politik Hamas di Amman.


Mengenang kata2 mutiara Syeikh Ahmad Yasin...

Almarhum tidak cuma pantas dikenang kegigihannya dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel. Ucapannya pun tak bisa dilupakan. Banyak di antara pernyatannya yang sangat menggugah Aksi barbar dilakukan oleh Israel ba’da Shubuh hari Senin (22/3) lalu. Tiga rudal melesat dari sebuah helikopter, menghancurkan tubuh renta pimpinan spiritual Hamas, Syeikh Ahmad Yasin.

Serangan itu adalah upaya kesekian kali untuk mengakhiri hidup figur kharismatik yang saban hari tak bisa lepas dari kursi roda itu. Tanggal 6 September 2003, rudal juga pernah ditembakkan ke arah Syeikh Yasin. Saat itu almarhum hanya luka tangan kanannya.

Kita ikhlaskan Syeikh Ahmad Yasin menemui syahid. Insya Allah akan muncul Ahmad Yasin Ahmad Yasin berikutnya. “Hamas akan terus tumbuh, mengakar tidak saja di Palestina dan dunia Arab, bahkan di dunia,” ujarnya suatu saat.

Kata-katanya yang menggugah akan terus dikenang para pejuang Islam. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Sesungguhnya aku, seorang tua yang lemah, tidak mampu memegang pena dan menyandang senjata dengan tanganku yang sudah mati (lumpuh).

Aku bukan seorang penceramah yang lantang yang mampu menggemparkan semua tempat dengan suaraku (yang perlahan ini)


Aku tidak mampu untuk kemana-mana tempat untuk memenuhi hajatku kecuali jika mereka menggerakkan (kursi roda)-ku Aku, yang sudah beruban putih dan berada di penghujung usia.

Aku, yang diserang berbagai penyakit dan ditimpa bermacam-macam penderitaan
Adakah segala macam penyakit dan kecacatan yang tertimpa ke atasku turut menimpa bangsa Arab hingga menjadikan mereka begitu lemah.

Adakah kalian semua begitu, wahai Arab, kalian diam membisu dan lemah, ataukah kalian semua telah mati binasa
??

Adakah hati kalian tidak bergelora melihat kekejaman terhadap kami sehingga tiada satu kaumpun bangkit menyatakan kemarahan karena Allah. Tiada satu kaumpun (di kalangan kalian) yang bangkit menentang musuh-musuh Allah yang telah mengobarkan perang antarbangsa ke atas kami dan menukarkan kami daripada golongan mulia yang dianiaya dan dizhalimi kepada pembunuh dan pembantai yang ganas. (Tidak adakah yang mau bangkit menentang musuh-musuh) yang telah berjanji setia untuk menghancurkan dan menghukum kami
Tidak malukah ummat ini terhadap dirinya yang dihina sedangkan padanya ada kemuliaan.

Tidak malukah negara-negara ummat ini membiarkan penjajah Zionis dan sekutu antarabangsanya tanpa memandang kami dengan pandangan yang mampu mengesat air mata kami dan meringankan beban kami
Adakah kekuatan-kekuatan ummat ini, pasukan tentaranya, partai-partainya, badan-badannya, dan tokoh-tokohnya tidak mau marah karena Allah dengan kemarahan sebenarnya lalu mereka keluar beramai-ramai sambil menyerukan,

“Ya Allah, perkuatkanlah saudara-saudara kami yang sedang dipatah-patahkan, kasihanilah saudara-saudara kami yang lemah ditindas dan bantulah hamba-hambamu yang beriman!”
Adakah kalian tidak memiliki kekuatan berdoa untuk kami?

Seketika nanti kalian akan mendengar mengenai peperangan besar ke atas kami dan ketika itu kami akan terus berdiri dengan tertulis di dahi kami bahwa kami akan mati berdiri dan berdepan dengan musuh, bukan mati membelakang (dalam keadaan melarikan lari) dan akan mati bersama-sama kami, anak-anak kami, wanita-wanita, orang-orang tua, dan pemuda-pemuda
Kami jadikan di kalangan mereka sebagai kayu bakar buat ummat yang diam dalam kebodohan!

Janganlah kalian menanti hingga kami menyerah atau mengangkat bendera putih kerana kami telah belajar bahwa kami tetap akan mati walaupun kami berbuat demikian (menyerah). Biarkan kami mati dalam kemuliaan sebagai mujahid
Jika kalian mau, marilah bersama-sama kami sedaya mungkin. Tugas membela kami terpikul di bahu kalian.

Kalian juga sepatutnya menyaksikan kematian kami dan menghulurkan simpati. Sesungguhnya Allah akan menghukum siapa saja yang lalai menunaikan kewajiban yang diamanahkan
Dan kami berharap kepada kalian supaya jangan menjadi musuh yang menambah penderitaan kami.

Demi Allah, jangan menjadi musuh kepada kami wahai pemimpin-pemimpin ummat ini, wahai bangsa ummat ini".



Tentang nasib rakyat Palestina, Syeikh Ahmad Yasin memberi 2 alternatif: menyerah atau terus melawan. Kalau rakyat Palestina mau hidup di bawah penjajahan Israel, maka pilihannya menyerah. Bila mengharap kemerdekaan dan kehidupan mulia di kemudian hari, pilihannya hanya melawan.

"Perlawanan ini tidak terbatas. Karena musuh kita (Israel) menyerang dengan segala bentuk senjata tank, pesawat tempur, helikopter, roket, dan lainnya. Maka sekarang mengapa kita harus tunduk untuk membatasi cara kita melawan?


Kita yang seharusnya membatasi senjata yang akan kita gunakan tergantung kemampuan dan kondisi riil di lapangan. Mereka membunuh di titik kelemahan kita, dan kita merespons pada titik kelemahan mereka.
Mengapa mereka hidup aman di Tel Aviv, Haifa, Ramlah dan lain-lainnya, sementara kita terus diserang. Maka tidak ada rumusan aman bagi mereka selama kita tidak hidup aman dan manusiawi".

Sebuah wawancara di Majalah Al-Mujtama’ Kuwait dalam peringatan 15 tahun Hamas memperlihatkan bagaimana sikap Syeikh Ahmad Yasin terhadap upaya perdamaian yang selama ini sering digembar-gemborkan banyak pihak. Hal itu hanya bentuk kekalahan “banci” yang justru akan melenyapkan hak-hak fundamental bangsa Palestina.

"Kita harus mengetahui bahwa operasi-operasi jihad dan perlawanan telah memberikan bangsa Palesina haknya untuk eksis dan membela diri, dimana Israel tidak mengakui eksistensi kita sebelumnya. Dari Oslo, mereka (Israel) mengakui otonomi pasca Intifadhah I, dan sekarang mengakui negara Palsetina. Bahkan partai Likud yang dulu tidak mengakui Palestina sama sekali, sekarang mengakui negara Palestina, walau tanpa bentuk.

Kita (bangsa Palestina) maju jauh (dari kondisi dulu) dan musuh mundur, karena operasi-operasi jihad dan resistensi. Mereka menginginkan kita menghentikan operasi-operasi ini untuk memecah tekad bangsa untuk hidup merdeka.

Negeri kita dijajah dan ingin kita bebaskan. Kita tidak menghabisi bangsa Yahudi atau orang selain kita, tetapi yang kita inginkan adalah negara Islam di atas negeri dan hak kita.

Banyak sudah tokoh-tokoh Hamas yang syahid, Imad Aqil, Yahya Ayyash, Muhyiddin Syarif, bahkan anak-anak di bawah umur yang terjun ke medan perang dengan gagah berani. Di mata Syeikh Ahmad Yasin, kesyahidan mereka tidak membuat spirit juang bangsa Palestina kendor dan buyar.

Ketika Ayyash syahid, arsitek-arsitek lain tumbuh bagai jamur. Gugurnya pejuang tidak membuat jihad ini berhenti. Ketika satu pejuang syahid, seribu pejuang baru muncul, dan ini fadhillah buat ummat ini hingga perjuangan terus berlanjut hingga hari kiamat. Kemenangan terwujud atau mati syahid.

Generasi pejuang sekarang ini antri untuk mempersembahkan jiwa dan raganya di jalan jihad, walau perjalanan masih panjang. Memang jalan penuh dengan bahaya dan kematian syahid adalah jalan menuju kemenangan.

Hamas siap untuk mempersembahkan setiap hari bom syahid sampai 20 tahun ke depan. Kini Palestina menunggu generasi masa depan yaitu jail al-tahrir (generasi pembebas).

Tidak ada kekuatan dunia yang dapat mematahkan perlawanan Intifadhah. Tidak Amerika, tidak Israel, dan tidak ada kekuatan dunia yang dapat memadamkan perlawanan.

Penjajah akan lenyap, insya Allah, dalam rentang waktu dua atau tiga dekade mendatang.


Hingga akhirnya pada Senin 22 Maret 2004, selepas keluar dari masjid usai menunaikan shalat subuh, mobil yang ditumpangi Syaikh Yasin dibombardir tiga rudal yang ditembakan pesawat heli tempur Apache Israel buatan Amerika. Syaikh Yasin gugur syahid bersama delapan orang lainnya. Itulah akhir kehidupan yang memang ia inginkan dan telah menjadi kehendak Allah. Syaikh Yasin gugur syahid setelah menyempurnakan bangunan perlawanan dan merasa tenang karena bangunan tersebut sangat indah, kuat, dan kokoh.

Abil Qadir Abdil Aal, seorang pemuda 19 tahun yang tinggal di dekat rumah Syaikh Yassin, mengatakan: "Saya bersama Syaikh Yassin beberapa saat sebelum ia syahid ketika kami shalat subuh bersama di kompleks Masjid Islam yang dekat dengan rumah kami.

Beberapa menit setelah shalat subuh berakhir, Syaikh Yassin meminta semua anak muda di dalam masjid untuk segera pulang ke rumah mereka masing-masing, sehingga merekapun meninggalkan masjid. Begitu mereka tiba di rumah mereka, mereka terkejut dengan suara bom yang ternyata menargetkan tubuh lumpuh Syaikh Yassin".

Abdiel Aal menyebutkan beberapa kegiatan yang sering Syaikh Yassin lakukan di komplek Masjid Islam di dekat rumahnya: "Syaikh Yassin sering mendorong kami sebagai anak-anak muda untuk rajin berlatih olahraga, ia sangat menghargai kam."

Selain itu, ia juga sering mengatur kegiatan-kegiatan yang memotivasi para pemuda dan anak-anak untuk datang ke masjid serta mendorong para anak muda untuk lebih bertanggung jawab. Ia sangat bermurah hati dan tidak pernah menolak setiap pengemis yang mendekatinya. Ia juga mencintai Jihad dan perlawanan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan zionis Israel."

Di saat-saat sebelum Syaikh Yassin terbunuh, sambil menangis Abdil Aal mengatakan: "Saya sedang duduk bersama sepupu saya, asy syahid Amir Abid Aal, dan asy syahid Mu'min Al Yazuri yang ikuta mati syahid bersama dengan Syaikh Yassin.

Di belakang Syaikh Yassin, ada dua pengawalnya, lalu Syaikh Yassin bertanya kepada mereka: "Bagaimana cuaca di luar?" Lalu salah seorang dari mereka menjawab: "cuaca terlalu dingin. Jadi, jangan keluar dulu nanti malah menjadi 'sakit'. Ini merupakan upaya para anak muda untuk mencegah Syaikh keluar dari masjid, sehingga pesawat bisa menyerangnya. "

Dia dengan susah payah melanjutkan: "Langit penuh dengan puluhan pesawat dari semua jenis, jika saya tidak melebih-lebihkan." Kami hanya menyadari sesaat kemudian bahwa ternyata mereka sedang menunggu Syaikh Yassin untuk diserang. Saya berkata kepada Syaikh: "langit mendung dengan banyak pesawat dan situasi sangat berbahaya. Syaikh Yassin dengan tenang menjawab: "Anakku ..Tak ada yang bisa lolos dari takdir-Nya "

Anak Palestina itu mengatakan bahwa Syaikh meminta semua anak muda yang berada di masjid untuk segera pulang ke rumah mereka masing-masing demi keselamatan mereka.

Syaikh kemudian menunggu sampai semua dari mereka pulang ke rumah mereka masing-masing, kecuali Mu'min Al Yazouri, Amir Abid Aal dan pengawal yang tinggal bersamanya. Lalu, saat mereka keluar dari masjid, tidak lama kemudian pesawat-pesawat Zionis menyerang mereka. Syaikh Yassin syahid (insyaAllah) bersama dengan teman-temannya, Mu'min dan Amir



Afwan gambar yang saya sajikan rada menyeramkan....tapi memang seperti inilah kondisi Saudara2 kita di Palestine....ratusan bahkan ribuan Mujahid telah menemui Syahidnya.....Insya Allah.....beliau akan tetap hidup di jiwa para Syuhada.....yang hingga kini masih berjuang membela kebenaran.....Allahu Akbar...!!!

***

Kala fajar hendak berpenjar,

Mentaripun belum bersinar

Sebongkah Dendam membara.

Memburu hamba nan bersahaja...


Raganya tak seperti kita

Namun semangatnya menembus semesta

Dari kursi roda, mengguncang dunia

Untuk kemerdekaan Palestina


Darah membuncah, menyirami bumi

Tubuhnya terhempas tercabik

Namun dia hidup di sisi Ilahi

Dalam nikmat abadi

Selamat jalan hai mujahid

Doa kami mengiringi

Dengan jiwa nan tentram suci

Kepada ﷲﺍ kembali


Shoutul Harokah : Syeikh Ahmad Yasin.....

Subhanallah...Sungguh lagu yang mengisahkan sosok seorang mujahid Allah,..yang tak pernah kenal lelah membela Islam, Salah seorang personil Souhar pernah bertemu dengan beliau sebelum akhirnya ia menemui ajalnya,....Insya Allah, lagu ini akan selalu mengingatkan kita kepada Alm. Syeikh Ahmad Yasin......

" Bukan orangnya yang harus kita kagum-kagumi,...tapi kegigihannya dalam membela Islam, dengan segala keterbatasan yang ia miliki......Bagaimana dengan kita yang diberikan kesehatan luar biasa dari Allah...???Sudahkah kita berjuang di Jalan Allah???Tanyakan pada dirimu sendiri....


Sumber:

http://m.eramuslim.com/berita/palestina/kenangan-masa-kecil-remaja-palestina-dengan-syaikh-ahmad-yassin.htm

http://www.liriknasyid.com/index.php/lirik/detail/1470/shoutul_harokah-syaikh_ahmad_yasin.html

http://ulwani.tripod.com/ahmad-yasin.html

Rabu, 14 April 2010 2 komentar

Cahaya Ilahi...

Ketika cahaya Islam datang jangan kau tolak cahaya itu..biarkan ia merasuki hingga ke pori2 kulitmu,...menembus lapisan tulang rusukmu,..meresap hingga jantung dan hatimu.....dan jangan biarkan ia keluar dari dalam hatimu...pegang teguh cahaya Islam itu,....sekuat cengkraman gigi graham....pegang teguh hingga Allah mengutus MalaikatNya untuk mengembalikan jiwa ini kepada PemilikNya.....




Insya Allah....

Cahaya islam itu akan menuntunmu menuju Surga Allah...
Selasa, 13 April 2010 0 komentar

Palestina Tercinta


Shoutul Harokah
Judul:Palestina Tercinta
Album:TAK KENAL HENTI


Untukmu jiwa-jiwa kami
Untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al-Aqsho tercinta

Untukmu jiwa-jiwa kami
Untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al-Aqsho tercinta

Kami akan berjuang
Demi kebangkitan Islam
Kami rela berkorban
Demi Islam yang mulia

Untukmu, Palestina tercinta
Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu

Untukmu, Palestina tercinta
Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu


********************************

Kami akan berjuang
Demi kebangkitan Islam
Kami rela berkorban
Demi Islam yang mulia

Untukmu, Palestina tercinta
Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu

Untukmu, Palestina tercinta
Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu

Untukmu jiwa-jiwa kami
Untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al-Aqsho tercinta

Ya Robbi, izinkanlah kami
Berjihad di Palestinamu
Ya Alloh, masukkanlah kami
Tercatat sebagai syuhadamu

Ya Robbi, izinkanlah kami
Berjihad di Palestinamu
Ya Alloh, masukkanlah kami
Tercatat sebagai syuhadamu
Tercatat sebagai syuhadamu
Tercatat sebagai syuhadamuuu


Yang mau download lagunya..:
http://www.4shared.com/get/88747760/97b7c865/Shoutul_Harokah_-_Palestina_Te.html;jsessionid=8A1AD5E87DD568D0CFCEF0DC77760A22.dc210
0 komentar

Kisah Pohon Apel..

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu." Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi deganku," kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?" "Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat," kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. "Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu." "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.



*walau sudah di repost berkali2 Insya Allah akan selalu mengingatkan kita kepada Orang tua kita....Insya Allah,...

Jika bermanfaat,...sebarkan..Insya Allah pahalanya tak kan pernah putus....
Senin, 12 April 2010 0 komentar

Andaikata Rasulullah jadi tamu kita...


Bayangkan apabila Rasulullah dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita. Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita, Apa yang akan kita lakukan? Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah sudi menginap beberapa hari di rumah kita. Beliau tentu tersenyum........

Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat Video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam.

Beliau tentu tetap tersenyum........

Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa.
Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.

Beliau tentu tersenyum.......

Bagaimana bila kemudian Rasulullah bersedia menginap di rumah kita? Barangkali kita teringat bahwa kita lebih hapal lagu-lagu barat daripada menghapal Shalawat kepada Rasulullah SAW.
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mempelajarinya.

Beliau tentu tersenyum........

Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Indonesian Idols atau AFI.
Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi ruang shalat. Atau barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah.

Beliau tentu tersenyum........

Belum lagi koleksi buku-buku kita. Belum lagi koleksi kaset kita. Belum lagi koleksi karaoke kita. Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita?
Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun adzan berbunyi.

Beliau tentu tersenyum........

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat Maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV.
Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan shalat sunnah.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al-Qur'an.
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.

Beliau tentu tersenyum.......

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita.
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.

Betapa senyum beliau masih ada di situ........

Bayangkan apabila Rasulullah tiba-tiba muncul di depan rumah kita. Apa yang akan kita lakukan? Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita?

Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.

Maafkan kami ya Rasulullah.........

Masihkah beliau tersenyum?

Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir........

Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah........


Sumber: Dudung.net
*cuma buat muhasabah diri*
Renungkan kawan.......
0 komentar

Doa Dikala Ragu Dengannya...


Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

--------------------------
--------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan karuniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin.....



*Sumber: Dudung.net*
2 komentar

Menanti sang pujaan Hati.....

Seorang sahabat mengirimkan sebuah pesan singkat beberapa waktu yang lalu,....isinya singkat,.dan simple, tapi Subhanallah memiliki arti yang luar biasa dalam.....

Isinya : " Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju RidhoNya, bersabarlah dengan keindahan...Demi Allah dya tidak datang karena indah rupa,.kepintaran, ataupun kekayaan...Tapi Allah lah yang akan menggerakan hatinya...Janganlah tergesa-gesa untuk mengekspresikan cinta kepada dya sebelum Allah mengizinkan,..belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik bagimu...Siapa yang lebih tau selain Allah???Simpanlah segala bentuk ungkapan Cinta dan derap hati rapat2...Allah akan menjawabnya dengan lebih indah disaat yang tepat..."


Demi Allah, Allah lebih tau apa yang terbaik untuk kita...belum tentu baik menurut kita itu baik menurut Allah.....Insya Allah......
Minggu, 11 April 2010 0 komentar

Hidup Adalah Anugrah

Assalamu'alaykum Wr.Wb.

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadis itu kalau gadisnya sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadis itu. Yang akhirnya si gadis bisa melihat segala hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia, Apakah engkau mau menikah denganku?”. Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya. Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik kedua mata yg telah aku berikan kepadamu”.

* * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

• Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

• Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

• Sebelum engkau mengeluh tentang orang tuamu, ingatlah akan seorang anak yang menangis kepada Allah untuk meminta kesembuhan atas penyakit orang tuanya.

• Ketika engkau lelah dan mengeluh tentang sekolahmu, ingatlah akan anak-anak yang menginginkan untuk melanjutkan sekolah, namun tidak memiliki biaya untuk itu.

• Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan dosanya.

• Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Allah swt karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.

NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya !!!


Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari cerita diatas.. Aaaaaamin....


Wassalamu'alaykum Wr.Wb.
 
;